Senin, 01 Januari 2018

Gajah Bertebaran di Way Kambas



Kotoran hewan sebesar ember bertebaran disepanjang jalan yang kulalui. Ada yang dipinggir jalan, ada juga yang di tengah. Ada yang masih utuh berbentuk bukit mini, ada pula yang sudah gepeng tergilas roda kendaraan. “Ayo cepet-cepetan, siapa nih yang nemu gajah duluan” kataku pada Zita yang sedang asik memperhatikan hutan lebat yang mengepung kami. Tidak berapa lama, sampailah kami di gerbang Taman Nasional Way Kambas, tanpa menemukan gajah seekorpun, padahal kotoran mereka sudah terlihat dimana-mana.

sumpah, tinggi banget nih gajah. hiy

Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur (sekitar 16 km dari jalan lintas timur). Pemerintah daerah menyediakan bus Damri dari terminal Rajabasa Bandar Lampung menuju Way kambas. Luas taman nasional ini adalah 130.000 ha.

lagi duduk manis, ada gajah nyamperin dari belakang

Sampai saat ini sudah ada ratusan gajah yang dilatih di Way Kambas dan sudah disebar ke seluruh penjuru tanah air, dan tersisa 63 gajah yang sekarang masih tinggal di Way Kambas, belum termasuk gajah-gajah liar yang ada di luar taman wisata ini. Setiap gajah mempunyai pawang sendiri-sendiri, jadi ada 63 pawang gajah di tempat ini, yang memperhatikan kesehatan masing-masing gajah asuhannya, dan semua pawang disini adalah laki-laki (jadi pengen mendaftar pawang, biar cantik sendiri) ^_^
 
ngasih makan gajah
“Gajah itu sebenarnya hewan nocturnal yang aktif di malam hari, jadi kotoran yang ada di hutan tadi adalah milik gajah liar yang mana kalau siang hari mereka ngumpet, tidur di dalam hutan. Sedangkan gajah yang ada di dalam taman sudah jinak dan tidurnya di malam hari, mengikuti kebiasaan manusia atau pawangnya” kata pawang gajah yang kunaiki. Gajah yang kunaiki ini berjenis kelamin perempuan dan bernama Karmila yang berumur 24 tahun.
 
pegangan erat! si Karmila nunduk, nemu makanan, bikin aku hampir  jatuh.
 
Zita nemu anak gajah yang lagi maen sendirian
Untuk dapat naik gajah disini kamu cukup membayar 40 ribu rupiah untuk sekedar berfoto selama 5 menit saja. Kalau ingin naik gajah dan berkeliling padang rumput yang luas selama 40 menit, biayanya 150 ribu per orang. Sedangkan yang ingin berkeliling lebih jauh lagi sekitar satu setengah jam, ongkosnya 300 ribu. Kalau aku sih ambil yang 150 ribu dan itu pun tanganku sudah pegal capek berpegangan, dan kaki pegal karna capek mengapit tubuh gajah yang besar itu, supaya tidak terjatuh.
 
menyeberang
Tips nih, sebaiknya kamu mengenakan celana panjang, kaos kaki & sepatu, karna gajah ini suka blusukan ke semak-semak berduri, jadi kakimu harus terlindungi biar tidak tertusuk duri semak. Kalau yang duduk di bagian depan (leher gajah) sih enak, kakinya terlindungi telinga gajah yang super lebar.

si Karmila blusukan ke semak-semak *_*
anak-anak gajah

Tips lagi nih, sebaiknya kamu datang ke tempat ini di pagi atau sore hari ketika gajah masih berkumpul, karna pas aku kesini siang bolong, para gajah sedang berpencar jalan-jalan di taman yang luas ini sehingga hanya sedikit gajah yang terlihat.


Sedikit tentang Gajah
Ada dua benua yang memiliki jenis satwa ini yaitu Asia dan Afrika. Untuk wilayah Indonesia, Sumatera merupakan satu-satunya pulau yang menjadi habitat alami gajah. Gajah bisa melahirkan satu sampai dua anak dan berat lahirnya antara 40-80 kg dengan tinggi badan 75-100 cm. Masa mengandung gajah berkisar antara 17-24 bulan. Hadeh, hamil 9 bulan aja udah capek banget, apalagi sampai 20 bulan ya? weleh weleh.


Baca juga :