South Eastern Freeway, begitulah
nama jalan yang sedang kulalui ini, sebuah jalan di Australia Selatan yang mirip
jalan lingkar luar kota, yang menghubungkan Adelaide dengan Hahndorf. Disebelah
kiri jalan, banyak tumbuh pohon berdaun eukaliptus, daun yang menjadi makanan
favorit para koala. Meski tiap beberapa ratus meter ada rambu bergambar koala,
tetapi tidak satu pun koala yang kulihat, mungkin karena koala lebih suka ngumpet di
balik rimbunnya dedaunan di pohon, tidak seperti kanguru yang senang
berlompatan di padang rumput sehingga lebih mudah terlihat daripada koala.
Tidak lebih dari satu jam
berkendara, tibalah aku di Hahndorf (sebuah kota kecil yang banyak ditinggali
orang-orang Jerman) yang berjarak 28 km dari pusat kota Adelaide.
Hahndorf berdiri pada tahun 1839,
setelah para pelaut dari Jerman mendarat di tempat ini pada 28 Desember 1838.
Nama Hahndorf sendiri diambil dari nama kapten kapal, yaitu Dirk Meinerts Hahn,
sedangkan ‘dorf’ artinya ‘desa’ dalam bahasa Jerman.
Hahndorf mempunyai satu jalan utama
yang memanjang, dengan bangunan-bangunan berarsitektur Jerman yang menghiasi
kanan kiri jalan. Toko-toko souvenir, serta café-café dengan menu ala Jerman
juga banyak tersebar disini. Serta tempat parkir gratis juga bertebaran lho,
tidak seperti Adelaide CBD yang ongkos parkirnya mahal.
Ada nih satu tempat yang banyak
dikunjungi mahasiswa Adelaide asal Indonesia yaitu Fairy Garden. Di salah satu
tembok Fairy Garden, ada gambar sayap besar yang sering dijadikan background
foto. Hampir semua teman kuliah si ayah asal Indonesia, mempunyai foto ini di
akun fb mereka (hasil kepo-in fb teman-teman si ayah yang kuliah di Adelaide
Uni).
Bagi yang tidak punya kendaraan
pribadi, bisa lho ke Hahndorf naik bus umum. Lihat jadwal bus-nya di website
Adelaide Metro yaa.
Baca juga